Berhubung semua ujian yang saya ikuti hasilnya negatif, dan pilihan orang tua jatuh pada Univesitas Gunadarma, daftar lah saya ke situ. Saat pendaftaran, saya tidak sendiri ada teman SMA yang juga mendaftar di Gunadarma, saya biasa memanggil dia 'ucul'. Saat ucul bilang dia juga mau daftar ke Gunadarma, ya saya senang setidaknya saya tidak sendirian.
"ka, mau ngambil jurusan apa??" tanya ucul, dia memang biasa manggil saya dengan sebutan 'ka'.
"sistem informasi, ucul mau ngambil jurusan apa??"
"teknik sipil ka, yahh bearti kita pisah dong...?"
"ngga kok, kan masih bisa ketemu pas jam istirahat, apalagi rumah kita ga terlalu jauh.."
Tapi, kira-kira satu minggu setelah pendaftaran, ucul memberi tau saya, kalo dia ikut ujian mandiri Unsoed, dan diterima. Entah harus senang atau sedih mendengar ini, 80% sih senang dia diterima di universitas negeri, karena saya tau kakak-kakaknya ucul pada kuliah ITB, dan kalau dia Gunadarma bearti dia satu-satunya yang kuliah Universitas Swasta. Sisanya saya sedih, karena saya akan sendirian di Gunadarma.
Setelah Ucul diterima di Unsoed, muncul lah temen SD saya namanya Dian, ternyata si dian juga daftar di Gunadarma dengan jurusan yang sama Sistem Informasi. Senanglah saya karena saya tidak jadi sendirian di Gunadarma. Kuliah perdana pun berangkatnya bareng sama Dian, dalam perjalanan pulang Dian cerita kalau dia ikut tes Ujian Mandiri Unsoed gelombang 2. Jadi sebenarnya si Dian ini masih menunggu pengumuman dari Unsoed.
Yapp.. kejadian sebelumnya terulang kembali, Dian diterima di Unsoed. Okee, anggap saja semua ini proses untuk mandiri, tidak masalah masuk ke dunia baru sendirian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar